|
1 |
Pertemuan persiapan |
|
|
|
a. Menjelaskan program untuk mengetahui minat dan ketertarikan calon warga belajar terhadap materi atau pembelajaran yang akan dilaksanakan
b. Menggali permasalahan kelompok
c. Analisa peran
d. Lancar dan sukses dilapangan |
Kertas
Spidol
Kertas koran
Rumpun SRI dan konvensional dan
Kertas HVS
Lakban |
Perkenalan dengan menyebut areal
Menjelaskan program
Garapan dan rencana untuk SRI
Identifikasi masalah/kendala yang menjadi tekanan bagi petani
Diskusi waktu pembelajaran dan materi
Meninjau lapangan melihat kondisi tanah
Penyediaan alat dan bahan praktek (tanah sawah, bahan organik, pasir) yang sudah kering dan halus |
|
2 |
Proses Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) |
|
|
a.Pengantar PRLB (Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan) |
Penyadaran diri |
Kertas
Spidol
Kertas koran
Kertas HVS
Lakban |
Merinci hubungan manusia dengan alam |
|
|
b.Identifikasi masalah |
Mengetahui masalah usahatani yang dihadapi peserta |
Kertas
Spidol
Kertas koran
Kertas HVS
Lakban |
Analisa produksi
Analisa penggunaan pupuk
Analisa hama dan penyakit |
|
|
c.Pengelolaan ekosistem |
Mengetahui cara mengelola budidaya padi |
Kertas
Spidol
Kertas koran
Kertas HVS
Lakban |
Cara pandang konvensional dan cara pandang PRLB |
|
|
d.Pengantar praktek uji sifat
fisik tanah |
Mengetahui peranan dan fungsi bahan organik |
Alat uji sifat fisik tanah (tekstur, daya kapiler, KMA, aerasi, kemampatan)
Bahan uji sifat fisik (tanah sawah, BO, pasir) |
Praktek tiap kelompok (4 kel)
Membuat format pengamatan
Kesimpulan sifat fisik tanah |
|
|
1). Uji Daya Kapiler |
Untuk mengetahui daya penyerapan air dari bawah keatas
Untuk mengetahui arti dan fungsi air bagi tanaman.
Untuk memahami gambaran kedudukan/ keadaan air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dalam mendukung ekosistem yang sehat. |
Alat :
Botol plastik bekas 600 cc enam buah mangkuk plastik
Ember
Gayung
Penggaris 30 cm
Blanko pengamatan
Timbangan
Bahan :
Tanah sawah kering halus 4 kg
Bahan Organik 1 kg
Pasir 1 kg
Air |
1 kg tanah sawah dicampur 1 kg BO
1 kg tanah sawah dicampur 1 kg pasir
Tiga buah botol bagian atas dipotong,
Tiga lainnya dipotong atas bawah
Masing-masing disambung sehingga menjadi 3 alat uji.
Masukan 3 contoh tanah ke tiap botol uji,
Botol uji bagian bawah dilubangi kecil-kecil
Letakan masing-masing botol uji ke dalam mangkok,
Tuangkan air ke mangkuk dalam jumlah dan waktu bersamaan,
Amati pergerakan air yang meresap setiap 15 cm. |
|
|
2). Uji Aerasi |
Peserta memahami aerasi dan mampu melaksanakan uji
Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah untuk mendukung pertum buhan tanaman.
Peserta mampu mengelola kondisi tanah seperti kedudukan udara dalam mendukung komponen ekologi tanah. |
Alat :
Tiga botol plastik isi 600 cc
Mangkok plastik
Ember,
Gayung
Air
Balon
Blanko pengamatan
Bahan :
Tiga contoh tanah (Tanah sawah, TS + Pasir, TS + BO) |
Isikan ketiga contoh tanah tsb pada tiga botol plastik yang bagian bawahnya dilubangi kecil-kecil kira-kira
¾ bagian botol,
Letakan botol-botol tadi ke dalam mangkok plastik,
Isi mangkok dengan air ¾ bagian dan isi botol dengan air kira-kira 2 cm,
Tutupkan botol-botol dengan balon yang sudah ditiup sama besar,
Lepaskan balon secara bersamaan
Amati mana yang terlebih dahulu udara keluar dari dasar botol,
Amati kondisi gelembung udara,
Amati mana balon yang lebih cepat kempes. |
|
|
3). Uji Tekstur |
Untuk mengetahui perbandingan kandungan pasir, debu, liat dan bahan organik. |
Alat :
Plastik panjang 75 cm
Ember
Nampan plastik
Gayung,
Tali rafia
Bahan :
Tiga contoh tanah
Air |
Timbang masing-masing contoh tanah 300 gram,
Masukan kedalam plastik yang terlebih dahulu dicairkan, diremas halus sehingga terpisah antara pasir, debu dan lihat,
Isi dengan air sampai ¾ bagian plastik,
Tiup dan ikat plastik tersebut gantungkan, (setelah 6 jam)
Amati lapisan pasir, debu, liat dan BO.
Tuangkan dalam bentuk prosentasi |
|
|
4). Uji Kemampuan Mengikat Air |
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mengikat air dari masing- masing contoh tanah |
Alat :
Botol plastik besar 6 buah
Ember
Gayung
Bahan :
Tiga macam contoh tanah
Air |
Semua botol dipotong bagian atasnya,
Tiga botol pertama bagian bawah dilubangi,
Tiga botol kedua berfungsi sebagai penampung air yang menetes dari botol pertama
Isikan tanah contoh pada tiga botol pertama,
Tuangkan air dengan jumlah dan waktu yang bersamaan,
Amati air yang menetes mana yang paling cepat, lambat.
Ukur air yang turun dan yang terikat |
|
|
5). Uji Kemampatan
6). Kesimpulan hasil uji |
Untuk mengetahui tingkat kemampatan / kosistensi /kestabilan dari tiap tiap contoh tanah
Warga belajar mengetahui dan memahami peran dan fungsi bahan organik |
Alat :
Botol plastik 600 cc sebanyak 6 buah.
Nampan plastik,
Ember air
Gayung Bahan :
Tiga macam contoh tanah
Air
- Alat tulis
- Format kesimpulan |
Botol plastik tiga buah dipotong ujung dan bawahnya untuk menyambung 3 botol lainnya yang terlebih dahulu dipotong bagian atasnya,
Sambungkan sehingga jadi bentuk botol yang panjang,
Isi contoh tanah pada tiap botol dengan ukuran tinggi yang sama, catat ukuran tingginya.
Timbang isi contoh tanah tsb, dan tuangkan pada nampan plastik,
Disiram air sedikit-sedikit sambil diaduk aduk,
Masukan lagi ke dalam botol dan ukur tingginya.
Dilakukan secara diskusi sesuai hasil pengamatan dalam praktek uji sifat fisik tanah. |
|
3 |
Sifat Biologi Tanah Sifat Kimia Tanah |
|
|
|
|
Untuk menetahui/mengena l biota/jenis kehidupan didalam tanah.
-Memahami Energi
-Nutrisi
-Unsur Hara
-PH
-Daya hantar |
-Ayakan
-Timbangan
-Baki
-Sur
-Bahan Organik dari Tanah
-Air
-Kertas plano/putih
Kertas koran,
Spidol,
Lakban,
Uji daya hantar |
- BO ditimbang (2 ons)
- Diayak
- Diamati jenis dan jumlah mahluk yang ada
- Dimasukan dalam air
- Amati yang terjadi, ternyata semua kehidupan mati
- Diskusi Sumber, alat tangkap, proses, hasil, guna |
|
4 |
Pembelajaran SRI |
|
|
|
a. Dasar Gagasan |
Menjelaskan mengapa kita perlu melakukan SRI,
Upaya menyelesaikan masalah
Merubah penghidupan |
Kertas koran,
Spidol,
Lakban,
Rumpun SRI,
Rumpun konvensional |
Melakukan Identifikasi masalah
Hubungan manusia dengan alam
Sejarah perkembangan pestisida
Sejarah perkembangan penyakit manusia
Sejarah perkembangan produksi |
|
|
|
b. Pengantar SRI |
Apa itu SRI
Apa berbedaan SRI dan konvensional
Prinsip dasar SRI |
Kertas koran,
Spidol,
Lakban,
Rumpun SRI,
Rumpun konvensional |
Menjelaskan kondisi rumpun konvensional, mengapa terjadi?
Menjelaskan kondisi rumpun SRI, mengapa demikian?
Menjelaskan dampak genangan
Menjelaskan dampak pupuk kimia dan racun. |
|
|
|
c. Uji Benih |
Menguji benih bernas
Benih bernas daya tumbuh baik
Tahan hama penyakit |
Benih yang diuji
Telor mentah
Garam
Ember/stoples
Air |
Buat larutan garam, letakan telor
Larutan garam siap untuk uji bila telor ngambang,
Keluarkan telor dari larutan garam,
Masukan benih
Aduk pelan-pelan
Benih yang mengambang diambil
Benih yang tenggelam dipakai untuk disemai |
|
|
|
d. Semai |
Melakukan persemaian sistim kering |
Benih yang telah di uji
Nampan/besek
Tanah campur kompos 1 : 1 |
Isi nampan/besek dengan tanah 3-4 cm
Taburkan gabah/benih merata
Tutup dengan plastik/daun pisang
Jaga kelembaban dengan menyi ramkan air.
Bisa langsung atau melalui perendaman dan pemeraman sampai keluar kecambah |
|
|
|
e. Tanam
f. Pemeliharaan |
Belajar dari pengalaman
Memahami cara tanam
- Tanah dan tanaman sehat
- Pemeliharaan sesuai prinsip dasar SRI |
Bibit umur 5-7 hr
Lahan siap tanam
Caplak/garit
Kedalaman tidak lebih dari 1 cm
Jarak tanam lebar
- Gasrok/weeder
- MOL |
Tanam dangkal
Tanam tunggal
Akar horizontal membentuk hurup L
Langsung kurang dari 15 menit
- Penyiangan dilakukan 4 kali, (umur 7-10 hr, 20 hr, 30 hr, 40 hr
- Penyemprotan dengan MOL, dosis 1/tank 14 lt
- Tidak menggunakan pupuk dan pestisida buatan/sintetis. |
|
|
|
g. Kompos |
Membuat pupuk organik
Mengalami |
Jerami
Hijauan
Sebuk gergaji
Kohe
Dekomposer
Bambu
Terpal penutup
Golok |
Bahan dirajang
Buat berlapis atau campur
Aduk dengan dekomposer
Tutup untuk menghindari terik matahari langsung dan hujan
Atur kelembaban dengan menyiram
Atar suhu jangan sampai terlalu panas dengan jalan dibuat pentilasi dengan bambu. |
|
|
|
h. MOL |
Membuat bahan dekomposer dan pupuk cair |
Bahan MOL (keong, rebung, bonggol pisang, limbah pasar, limbah dapur sayuran, buah2 an, cebreng, dll)
Ember
Air beras,
Gula merah/putih
Air kelapa/tebu/ nira |
Haluskan bahan MOL
Campur dengan air beras
Campur air kelapa
Gula 2%
Fermentasi 2 minggu |