SILABUS PEMBELAJARAN SRI ORG
SRI Organik Adalah Sistem Budidaya Padi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, Banyak sistem yang telah di Luncurkan pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian, dan salah satunya adalah SRI Organik.
Pada tahun 2015 sistem ini mulai berkembang di kabupaten luwu timur, dan program ini di prakarsai oleh pemerintah melalui Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Yang sekarang di lanjutkan Oleh Dinas Pertanian, yang juga masih tetap Bekerja sama dengan PT. Vale Indonesia Tbk. dan Yayasan Aliksa Organik, adapaun metode pembelajarannya mengacu pada Silabus yang susunannya sebagai berikut :
NO | MATERI | TUJUAN | ALAT / BAHAN | PROSES | ||
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Pertemuan persiapan | |||||
a. Menjelaskan program untuk mengetahui minat dan ketertarikan calon warga belajar terhadap materi atau pembelajaran yang akan dilaksanakan b. Menggali permasalahan kelompok c. Analisa peran d. Lancar dan sukses dilapangan |
Kertas Spidol Kertas koran Rumpun SRI dan konvensional dan Kertas HVS Lakban |
Perkenalan dengan menyebut areal Menjelaskan program Garapan dan rencana untuk SRI Identifikasi masalah/kendala yang menjadi tekanan bagi petani Diskusi waktu pembelajaran dan materi Meninjau lapangan melihat kondisi tanah Penyediaan alat dan bahan praktek (tanah sawah, bahan organik, pasir) yang sudah kering dan halus |
||||
2 | Proses Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) | |||||
a.Pengantar PRLB (Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan) | Penyadaran diri | Kertas Spidol Kertas koran Kertas HVS Lakban |
Merinci hubungan manusia dengan alam | |||
b.Identifikasi masalah | Mengetahui masalah usahatani yang dihadapi peserta | Kertas Spidol Kertas koran Kertas HVS Lakban |
Analisa produksi Analisa penggunaan pupuk Analisa hama dan penyakit |
|||
c.Pengelolaan ekosistem | Mengetahui cara mengelola budidaya padi | Kertas Spidol Kertas koran Kertas HVS Lakban |
Cara pandang konvensional dan cara pandang PRLB | |||
d.Pengantar praktek uji sifat fisik tanah |
Mengetahui peranan dan fungsi bahan organik | Alat uji sifat fisik tanah (tekstur, daya kapiler, KMA, aerasi, kemampatan) Bahan uji sifat fisik (tanah sawah, BO, pasir) |
Praktek tiap kelompok (4 kel) Membuat format pengamatan Kesimpulan sifat fisik tanah |
|||
1). Uji Daya Kapiler | Untuk mengetahui daya penyerapan air dari bawah keatas Untuk mengetahui arti dan fungsi air bagi tanaman. Untuk memahami gambaran kedudukan/ keadaan air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dalam mendukung ekosistem yang sehat. |
Alat : Botol plastik bekas 600 cc enam buah mangkuk plastik Ember Gayung Penggaris 30 cm Blanko pengamatan Timbangan Bahan : Tanah sawah kering halus 4 kg Bahan Organik 1 kg Pasir 1 kg Air |
1 kg tanah sawah dicampur 1 kg BO 1 kg tanah sawah dicampur 1 kg pasir Tiga buah botol bagian atas dipotong, Tiga lainnya dipotong atas bawah Masing-masing disambung sehingga menjadi 3 alat uji. Masukan 3 contoh tanah ke tiap botol uji, Botol uji bagian bawah dilubangi kecil-kecil Letakan masing-masing botol uji ke dalam mangkok, Tuangkan air ke mangkuk dalam jumlah dan waktu bersamaan, Amati pergerakan air yang meresap setiap 15 cm. |
|||
2). Uji Aerasi | Peserta memahami aerasi dan mampu melaksanakan uji Peserta memahami pentingnya udara dalam tanah untuk mendukung pertum buhan tanaman. Peserta mampu mengelola kondisi tanah seperti kedudukan udara dalam mendukung komponen ekologi tanah. |
Alat : Tiga botol plastik isi 600 cc Mangkok plastik Ember, Gayung Air Balon Blanko pengamatan Bahan : Tiga contoh tanah (Tanah sawah, TS + Pasir, TS + BO) |
Isikan ketiga contoh tanah tsb pada tiga botol plastik yang bagian bawahnya dilubangi kecil-kecil kira-kira ¾ bagian botol, Letakan botol-botol tadi ke dalam mangkok plastik, Isi mangkok dengan air ¾ bagian dan isi botol dengan air kira-kira 2 cm, Tutupkan botol-botol dengan balon yang sudah ditiup sama besar, Lepaskan balon secara bersamaan Amati mana yang terlebih dahulu udara keluar dari dasar botol, Amati kondisi gelembung udara, Amati mana balon yang lebih cepat kempes. |
|||
3). Uji Tekstur | Untuk mengetahui perbandingan kandungan pasir, debu, liat dan bahan organik. | Alat : Plastik panjang 75 cm Ember Nampan plastik Gayung, Tali rafia Bahan : Tiga contoh tanah Air |
Timbang masing-masing contoh tanah 300 gram, Masukan kedalam plastik yang terlebih dahulu dicairkan, diremas halus sehingga terpisah antara pasir, debu dan lihat, Isi dengan air sampai ¾ bagian plastik, Tiup dan ikat plastik tersebut gantungkan, (setelah 6 jam) Amati lapisan pasir, debu, liat dan BO. Tuangkan dalam bentuk prosentasi |
|||
4). Uji Kemampuan Mengikat Air | Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mengikat air dari masing- masing contoh tanah | Alat : Botol plastik besar 6 buah Ember Gayung Bahan : Tiga macam contoh tanah Air |
Semua botol dipotong bagian atasnya, Tiga botol pertama bagian bawah dilubangi, Tiga botol kedua berfungsi sebagai penampung air yang menetes dari botol pertama Isikan tanah contoh pada tiga botol pertama, Tuangkan air dengan jumlah dan waktu yang bersamaan, Amati air yang menetes mana yang paling cepat, lambat. Ukur air yang turun dan yang terikat |
|||
5). Uji Kemampatan 6). Kesimpulan hasil uji |
Untuk mengetahui tingkat kemampatan / kosistensi /kestabilan dari tiap tiap contoh tanah Warga belajar mengetahui dan memahami peran dan fungsi bahan organik |
Alat : Botol plastik 600 cc sebanyak 6 buah. Nampan plastik, Ember air Gayung Bahan : Tiga macam contoh tanah Air - Alat tulis - Format kesimpulan |
Botol plastik tiga buah dipotong ujung dan bawahnya untuk menyambung 3 botol lainnya yang terlebih dahulu dipotong bagian atasnya, Sambungkan sehingga jadi bentuk botol yang panjang, Isi contoh tanah pada tiap botol dengan ukuran tinggi yang sama, catat ukuran tingginya. Timbang isi contoh tanah tsb, dan tuangkan pada nampan plastik, Disiram air sedikit-sedikit sambil diaduk aduk, Masukan lagi ke dalam botol dan ukur tingginya. Dilakukan secara diskusi sesuai hasil pengamatan dalam praktek uji sifat fisik tanah. |
|||
3 | Sifat Biologi Tanah Sifat Kimia Tanah | |||||
Untuk menetahui/mengena l biota/jenis kehidupan didalam tanah. -Memahami Energi -Nutrisi -Unsur Hara -PH -Daya hantar |
-Ayakan -Timbangan -Baki -Sur -Bahan Organik dari Tanah -Air -Kertas plano/putih Kertas koran, Spidol, Lakban, Uji daya hantar |
- BO ditimbang (2 ons) - Diayak - Diamati jenis dan jumlah mahluk yang ada - Dimasukan dalam air - Amati yang terjadi, ternyata semua kehidupan mati - Diskusi Sumber, alat tangkap, proses, hasil, guna |
||||
4 | Pembelajaran SRI | |||||
a. Dasar Gagasan |
Menjelaskan mengapa kita perlu melakukan SRI, Upaya menyelesaikan masalah Merubah penghidupan |
Kertas koran, Spidol, Lakban, Rumpun SRI, Rumpun konvensional |
Melakukan Identifikasi masalah Hubungan manusia dengan alam Sejarah perkembangan pestisida Sejarah perkembangan penyakit manusia Sejarah perkembangan produksi |
|||
b. Pengantar SRI | Apa itu SRI Apa berbedaan SRI dan konvensional Prinsip dasar SRI |
Kertas koran, Spidol, Lakban, Rumpun SRI, Rumpun konvensional |
Menjelaskan kondisi rumpun konvensional, mengapa terjadi? Menjelaskan kondisi rumpun SRI, mengapa demikian? Menjelaskan dampak genangan Menjelaskan dampak pupuk kimia dan racun. |
|||
c. Uji Benih | Menguji benih bernas Benih bernas daya tumbuh baik Tahan hama penyakit |
Benih yang diuji Telor mentah Garam Ember/stoples Air |
Buat larutan garam, letakan telor Larutan garam siap untuk uji bila telor ngambang, Keluarkan telor dari larutan garam, Masukan benih Aduk pelan-pelan Benih yang mengambang diambil Benih yang tenggelam dipakai untuk disemai |
|||
d. Semai | Melakukan persemaian sistim kering | Benih yang telah di uji Nampan/besek Tanah campur kompos 1 : 1 |
Isi nampan/besek dengan tanah 3-4 cm Taburkan gabah/benih merata Tutup dengan plastik/daun pisang Jaga kelembaban dengan menyi ramkan air. Bisa langsung atau melalui perendaman dan pemeraman sampai keluar kecambah |
|||
e. Tanam f. Pemeliharaan |
Belajar dari pengalaman Memahami cara tanam - Tanah dan tanaman sehat - Pemeliharaan sesuai prinsip dasar SRI |
Bibit umur 5-7 hr Lahan siap tanam Caplak/garit Kedalaman tidak lebih dari 1 cm Jarak tanam lebar - Gasrok/weeder - MOL |
Tanam dangkal Tanam tunggal Akar horizontal membentuk hurup L Langsung kurang dari 15 menit - Penyiangan dilakukan 4 kali, (umur 7-10 hr, 20 hr, 30 hr, 40 hr - Penyemprotan dengan MOL, dosis 1/tank 14 lt - Tidak menggunakan pupuk dan pestisida buatan/sintetis. |
|||
g. Kompos | Membuat pupuk organik Mengalami |
Jerami Hijauan Sebuk gergaji Kohe Dekomposer Bambu Terpal penutup Golok |
Bahan dirajang Buat berlapis atau campur Aduk dengan dekomposer Tutup untuk menghindari terik matahari langsung dan hujan Atur kelembaban dengan menyiram Atar suhu jangan sampai terlalu panas dengan jalan dibuat pentilasi dengan bambu. |
|||
h. MOL | Membuat bahan dekomposer dan pupuk cair | Bahan MOL (keong, rebung, bonggol pisang, limbah pasar, limbah dapur sayuran, buah2 an, cebreng, dll) Ember Air beras, Gula merah/putih Air kelapa/tebu/ nira |
Haluskan bahan MOL Campur dengan air beras Campur air kelapa Gula 2% Fermentasi 2 minggu |
0 Komentar
Tinggalkan Pesan Anda Disini Sebagai Bahan Perbaikan Blog Ini, Terimakasih
Penulisan markup di komentar